PAGAR NI HUTA SILALAHI
Kalau disebut pagar, artinya adalah pengaman agar orang luar tidak sembarangan masuk kelokasi yang telah ditentukan. Dengan kesucian/ saktinya Raja Silahisabungan mampu meminta kepada Pencipta alam semesta dan siap menerima. Raja Silahisabungan membuat pagar huta Silalahi yang tidak kelihatan fisik pagarnya serta letaknya dia sendiri yang menentukan sebagai berikut:
1. Sebelah Timur huta Silalahi letak pagarnya di tao Silalahi, namanya Namartua Saniang Naga Tao, tujuannya ialah: Kalau ada yang bermaksud jahat ke Huta Silalahi, langsung ditenggalamkan di Danau itu. Orang yang pertama berkunjung ke Huta Silalahi, harus permisi (manalop), kalau membawa bayi yang belum punya gigi, orang tuanya membasahi ujung kainnya dan di oleskan ke jidatnya supaya sehat-sehat.
2. Sebelah Utara huta Silalahi letaknya pagarnya di tao Silalahi, namanya Namartua Simanampang atau namartua Sigiring-giring, tujuannya ialah: Kalau ada yang bermaksud jahat ke Huta Silalahi misalnya merampok, langsung niatnya disampang (dirubah) dan bumi huta Silalahipun di goyang dengan maksud agar penghuni Huta Silalahi supaya waspada bila melihat ada orang luar masuk.
3. Sebelah Barat huta Silalahi letaknya pagarnya di gunung Sihordong, namanya Namartua Sihordong, tujuannya ialah: Kalau ada yang bermaksud jahat ke Huta Silalahi, langsung mordong-ordong (berputar-putar saja disitu). Orang yang pertama berkunjung ke Huta Silalahi, harus permisi (manalop), kalau membawa bayi yang belum punya gigi, orang tuanya mencolek tanah dan di oleskan ke jidatnya supaya sehat-sehat.
4. Sebelah Selatan (sebelah Binangara) huta Silalahi letaknya pagarnya didarat dan ditao Silalahi, namanya Namartua Dalan dan Nauli Basa, tujuannya ialah: Kalau ada yang bermaksud jahat ke Huta Silalahi, langsung ditenggalamkan di Danau itu kalau didarat langsung mati seketika. Orang yang pertama berkunjung ke Huta Silalahi, harus permisi (manalop), kalau membawa bayi yang belum punya gigi, orang tuanya membasahi ujung kainnya dan air/ tanah dioleskan kejidatnya supaya sehat-sehat. Keturunan Raja Silahisabungan sekitar Samosir Barat sampai kini percaya bahwa Namartua Dalan dan Nauli Basa dapat memberi keturunan dan juga rejeki kalau dia membujuk dengan cara mamele di Kramat atau Pagar itu.
Dengan adanya rejeki/ merasa terbantu, ada 5 tempat Pangelekon (membujuk) di Lokasi Naulibasa yang didirikan keturunan Raja Silahisabungan. Naik sampan holenya tidak boleh mallutuk (bunyi) atau naik kapal di area itu harus hati-hati (manat) tidak boleh meludah ke danau, karena angin puting beliung bisa datang tiba-tiba dan membawa maut
Sebenarnya namanya ini adalah “NAMARTUA TAMPAR API”, dan sekarang diperhalus menjadi “NAMARTUA DALAN DAN AEK NAULI BASA”. Dan nama Namartua Tampar Api ini tidak boleh disebut di area Naulibasa. Bicarapun tidak boleh sembrono atau bercanda dan ketawa sembarangan, karena penghuninya sangat sadis dan tidak segan-segan membuat orang celaka. Artinya: Penghuninya sangat baik, kalau baik yang datang dan sebaliknya, Penghuninya sangat Kasar, kalau Kasar yang datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar